Rabu, 16 September 2015

Sekularisme Sederhana yang Seharusnya dalam Beragama

 
  perpecahan di negri kita tercinta ini begitu luas, keberagaman, suku, ras, agama dan lainnya kadang menjadi penyebab utama yang terjadi pada realitasnya. bahkan mirisnya yang terjadi dalam satu agama saja bisa begitu terpecah dan teramat tragis. seolah satu agama saja berperang dan mengklaim islamnya paling benar.

  kemudian muncul para tokoh yang kritis demi tercapainya tujuan kedamaian baik agama, suku, ras dan lain-lain. yang lebih utama munculnya satu ide ini adalah agar bisa melerai panasnya kelompok-kelompok di dalam Islam yang terpecah-belah yang mengklaim Islamnya paling benar.
yuk kita sekilas pahami secara sederhana apasih tujuan dari ide Sekularisme yang digagaskan oleh para cendekiawan-cendekiawan dan tokoh-tokoh agama.

  Sekularisme yang sudah sering didengungkan di telinga masyarakat awam memang memiliki komposisi yang teramat negatif. seolah sesat karena dipahami sebagai aktivitas seorang yang memedakan urusan agama dan urusan dunia masing-masing terpisah.

  padahal dalam makna sekularisme yang selalu diupayakan para cendekiawan Islam ataupun tokoh agama lainnya tak mentah seperti itu saja. Sekularisme yang diupayakan adalah tidak menjadikan urusan yang berbau non agama menjadi bagian dari agama, begitupula sesuatu yang seharusnya aktivitas agama tidak dicampuradukkan dengan yang non agama. sederhana saja, sebuah tradisi budaya yang cenderung mistik harusnya tetap sedemikian saja tanpa dicampurkan dengan ritual budaya mistis tersebut dengan ritual keagamaan. semisal sebuah peringatan ritual ratu pantai selatan seperti sesajen maka jangan dimasukkan didalamnya unsur agama seperti mengaji, do'a-do'a dalam kitab suci ataupun kegiatan keagamaan lainnya.

  lalu apa yang menjadi bagian agama tidaklah dilebihkan ataupun dikurangkan dengan bagian dari budaya yang bukan dari agama. contoh sederhannya seperti membaca Al-Qur'an adalah anjuran dan tidak harus dibatasi waktu-waktu tertentu, namun jika tiba-tiba melembagakan satu surath saja dalam kitab suci tersebut dan di baca pada hari tertentu serta selalu dilakukan dengan cara yang sama terus-menerus maka itu bukan sesuatu yang ada dari agama karena ada unsur melebih-lebihkan ataupun mengurang-ngurangi yang awalnya bukan dari kebiasaan keagamaan dari sumbernya (Islam, Muhammad saw)

  Sekularisme seperti itulah yang dimaksudkan dan diharapkan dapat terbentuk pada masyarakat Multikultural. karena perihal penggabungan agama dan non agama dalam aktivitas atau sebaliknya itu menjadi sebuah hal yang teramat memecah belah dalam satu agama karena mengakui diri sebagai arah yang paling benar. tujuan sekularisme tentunya dalah untuk bisa meluruskan perihal yang baik dan benar tetap berada kepada yang baik dan benar. yang salah tetaplah salah dan tidak terbalik apalagi tercampur dan yang lebih parah lagi jangan sampai membela sesuatu yang salah dan menyalahkan yang benar.

  itu adalah contoh sederhana Sekularisme yang diperjuangkan di masa kini sebagai bagian untuk berada di jalan yang lurus dalam beragama dan tetap benar dalam abdi pada Tuhan semesta alam. mari buka pemikiran dan terus berjuang untuk terus menggali ilmu kegamaan demi terwujudnya negara damai dalam keberagaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar