Ada beberapa versi mengenai keberadaan Malaikat dan Iblis, seperti air
dan api. Mereka begitu berbeda dan sangat berlawanan. Dalam versi yang
terdapat pada kitab terdahulu (Taurat dan Injil), Iblis ialah Lucifer atau Malaikat
yang membangkang dikarenakan penolakannya sujud pada makhluk yang bernama
Adam. Sehingga Allah murka dan ia diusir dari surga. Maka terjadilah dialog,
yaitu kesepakatan para Lucifer ini yang sangat membenci Adam,
untuk diberi kesempatan hidup hingga Armageddon (HariAkhir).
Di sinilah Iblis lahir, dalam beberapa versi penafsiran pada Alquran,
ada kisah yang sama pada kitab-kitab terdahulu. Lalu orang-orang yang skeptic
pada versi ini mempertanyakan kenapa bila Iblis dan Malaikat itu sama lantas penciptaannya berbeda?
Dalam Trinitas, orang awam jelas menganggap bahwa ada tiga Tuhan.
Padahal jelas bahwa Kristen ialah monotheisme yang bertauhid pada Tuhan yang
Esa. Bahwa substansi Allah ada dalam tiga penjelmaan yang umum dalam dunia ini, yaitu:
Bapak; Anak; dan Roh Kudus. Pada kenyataannya Tuhan Yesus sama dengan penjelasan Surah
Qaaf ayat 16. Begitu pula dalam Tasawuf tertinggi yang mengatakan “Aku Allah”.
Cahaya dan api merupakan satu kesatuan, karena pada dasarnya yang
berbeda adalah sama, begitupula dengan Malaikat dan Iblis.
Jika dalam Trinitas Tuhan bisa ditemukan dalam tiga substansi, api pun
terdapat tiga substansinya, bila kita ambil teori yang
sama dengan pembahasan sebelumnya. Api memiliki tiga unsur, yaitu: Panas; Membakar;
dan Bercahaya.
Dalam hal ini bila ada kepahaman yang sama mengenai tiga substansi ini,
maka bisa kita simpulkan, Iblis dan Malaikat mempunyai sumber penciptaan yang sama.
Namun, penggambaran lebih matangnya Malaikat yang suci terlahir dalam api kudus,
atau api suci yang sifatnya bersih dan mulia seperti cahaya.
Sedang Iblis merupakan kelahiran yang sama dengan Malaikat, namun,
ternodai dengan keangkuhannya kepada Adam dan pembangkangannya atas perintah Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar