Pengantar Pembaharuan/ Modernisme
Modernisme menurut Barat adalah aliran, paham, gerakan dan usaha
untuk mengubah paham, kebiasaan.Tujuanya adalah untuk menyesuaikan dengan
suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan Iptek.Kemajuan Iptek modern muncul
dikalangan Islam pada abad ke-19 M. Pada abad-abad ini disebut periode modern
yang membawa ide-ide baru seperti Nasionalime, Rasionalisme, Demokrasi dan
sebagainya.Hal ini menimbulkan persoalan-persoalan baik pemikiran maupun
pergerakan.
A.
Maju mundurnya umat Islam dalam sejarah terdiri dari tiga periode, yaitu :
1.
Periode Klasik (650-1250 M), yaitu zaman kemajuan yang terdiri dari dua fase,
yaitu:
-
(650-1000 M) Pada tahun
ini terjadinya exspansi, integrasi dan puncak kemajuan. Pada zaman ini Islam
meluas dari Afrika Utara sampai ke Spanyol (bagian barat), Persia sampai ke
India (Bagian Timur). Pada zaman ini juga muncul ilmu pengetahuan baik dalam
bidang agama, non-agama, ataupun kebudayaan Islam. Selain itu juga banyak
sekali menghasilkan ulama-ulama besar, teolog, filosof, sufi dan ilmuan Islam.
-
(1000-1800 M) Pada
zaman ini sistem politik mulai pecah, kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya
Baghdad dirampas kekuasaannya pada tahun (1258 M).
2.
Periode Pertengahan (1250-1800 M), zaman ini terbagi kedalam tiga fase, yaitu:
-
(1250-1500 M) Merupakan
zaman kemunduran yang diakibatkan oleh perbedaan Syiah dan Sunni semakin
meningkat, dunia Islam terbagi dua bagian. Ilmu Pengetahuan kurang dan pintu
ijtihad tertutup.
-
(1500-1800 M)
berdirinya tigakerajaan besar yaitu Usmani, Safawi dan Mughol. Yang menghasilkan
banyak sekali seni-seni baik arsiktektur, kaligrafi, mesjid dan lain-lain.
3.
Periode Modern (1800 M- sekarang), merupakan zaman kebangkitan Islam. Yaitu
timbulnya ide-ide pembaharuan dalam Islam.
B.
Pemikiran dan usaha pembaharuan sebelum periode modern.
1.
Usmani (abad ke-12 M), mengalami kekalahan perang ketika melawan Eropa ditahun
1683. Usmani menyerahkan Hongaria kepada Austria, Polodia kepada Polandia dan
Azov kepada Rusia pada saat menandatangani Perjanjian Carlowitz ditahun 1699.
Pada tahun 1720, celebi mahmed pergi ke Paris sebagai duta, serta mendapat
intruksi mengunjungi pabrik-pabrik, benteng-bentang pertahanan dan institusi
pertahanan Prancis. Kemudian ia membuat laporan yang dapat menarik perhatian
Sultan Ahmad III (1703-1730 M) untuk memulai pembaharuan dikerajaan usmani.
Maka timbul tokoh yang bernama Ibrahim Mutafarrika lahir di Hongaria (1670-1754
M). ia sangat mahir menerjamahkan uku-buka barat kedalam bahasa turki, untuk
diajarkan kepada pembaca Turki.
2.
India (awal abad ke-18 M) abad ini kerajaan Mughal mulai memasuki zaman
kemunduran, yaitu sering terjadinya perang saudara untuk merebut kekuasaan di
Delhi. Serangan Terhadap Delhi bukan saja dari dalam, tetapi dari luar juga. Di
Persia Nadir Syah ingin merebut kekuasaan mughal karena dutanya tidak diterima
untuk beraudiensi, maka ia memutuskan untuk memerangi Delhi. Sebab lainya juga
yaitu terjadinya sistem khalifah menjadi kerajaan, sistem demokrasi menjad
otokrasi, dan masuknya adat istiadat dan ajaran non-Islam kedalam Islam
(terutama Hindu).
3.
Arabia, yaitu timbulnya gerakan Wahhabiyah yang dipimpin oleh pendirinya
Muhammad Abdul Wahab (1703-1787) yang berasal dari Nejd (Arab). Pemikiranya
timbul karena persoalan faham Tauhid pada waktu itu. Menurutnya kemurnian
tauhid dirusak oleh ajaran tarekat dan juga pemujaan pada Syeikh, wali, yang
merusak keyakinan umat. Keyakinan seperti itu syirik, hukumnya dosa besar.
Untuk mengembalikan pada kemurnian tauhid, kuburan-kuburan nabi, sahabat,
kisbah sutra dan lain-lainya dirusak. Pemikirannya mempunyai pengaruh besar
pada abad ke-19.
Bagian
Pertama (Mesir)
A.
Penduduk Napoleon dan pembaharuan di Mesir
Setelah Revolusi Prancis, Napoleon perlu meletakan
Mesir dibawah kekuasaan Prancis, Mesir pada waktu itu dibawah kekuasaan kaum Mamluk. Yang merupakan daerah otonom.
Napoleon mendarat di Alexandria pada tanggal 2 juni 1798.Kemudian pada tanggal
21 juli 1798 tentara Napoleon sampai kedaerah Kairo tepatnya diPiramid.Kemudian
terjadi pertempuran antara kauum Mamluk dan Napoleon, karena kaum Mamluk tidak
kuat menahan serangan dari kaum Napoleon akhirnya tanggal 22 juli Mesir
dikuasai oleh Napoleon.
Napoleon datang ke Mesir membawa 500 orang kaum
sipil dan wanita, dalam kaum sipil 167 orang merupakan ahli ilmu
pengetahuan.Kemudian Napoleon membetuk institusi
Egypt yang mempunyai jurusan 4 mata kuliah diantaranya ilmu pasti, ilmu
ekonomi-politik, ilmu alam, dan sastra-seni.Institusi ini boleh dikunjungi oleh
orang mesir dan ilmuan prancis sebagai kontak langsung dengan peradaban Eropa.
Ide-ide baru Napoleon dari hasil Revolusi Prancis
yang di bawa ke Mesir, yaitu:
1.
Sistem pemerintahan yang demokratis yang didalamnya terdapat kepala Negara yang
tunduk terhadap undang-undang, dipilih waktu tertentu dan bisa dijatuhkan oleh
parlemen.
2.
Ide persamaan (eagality),yaitu
samanya kedudukan dan turut sertanya rakyat dalam soal pemerintahan. Napoleon
membuat badan kenegaraan yang terdiri dari ulama-ulama Al-Azhar dan pemuka
dunia dagang Kairo yang mempunyai tugas membuat Undang-Undang, memelihara
ketertiban umumdan menjadi pengantara antara penguasa Prancis dan raja Mesir
serta mendirikan DiwanAl-Ummah (kepentingan
Nasional).
3.
Ide kebangsaan yang tercantum dalam Maklumat
Napoleon. Yang menyatakan bahwa kaum Prancis adalah bangsa dalam, dan kaum
Mamluk adalah bangsa asing.
Ide napoleon belum mempunyai pengaruh
yang nyata bagi umat Islam di Mesir di waktu itu.Tetapi abad ke-14 ide-ide
semakin jelas dan kemudian diterima dan dipraktikan.
B.
Muhammad Ali Pasya
Muhammad Ali lahir pada tahun 1765-1849 M di
Kawalla, Yunani. Kemudian ia diangkat menjadi kolonel karena keberaniannya yang
luar biasa. Ia mempunyai peran penting dalam politik ketika Prancis keluar dari
Mesir tahun 1801 M. Setelah Napoleon
pergi kaum Mamluk dan Usmani saling berebut kekuasaan.Lalu Ali mengadu domba
keduanya yang mengakibatkan Mesir membenci kaum Mamluk.Pada saat itu Ali sangat
berkuasa dan mulai memusnahkan orang yang menentangnya.Ia telah resmi menjadi
wakil Sultan yang bertindak sebagai diktator dan ia juga mementingkan soal
ekonomi dan militer.
Kekayaan mesir diambil oleh Ali dari kaum Mamluk.
Menurutnya Mesir merupakan Negara irigasi, dan hasil pertanianya digunakan
untuk kepentingan pendidikan serta membangun sekolah Militer pada tahun 1815 M,
Teknik 1816 M, Kedokteran 1827 M. yang pengajarnya didatangkan langsung dari
Barat yang fasih berbahasa Arab. Selain itu ia juga mementingkan pandidikan
administrasi Negara.
Penerjemahan buku-buku asing disesuaikan dengan
sekolah-sekolahnya dan ia juga terus mendirikan sekolah-sekolah. Pada tahun
1847, dilakukan penerjemahan sejarah Prancis (Revolusi Prancis).Dan pada Abad
ke-9 Islam sangat makmur dan maju, sedangkan Barat dalam keadan
sebaliknya.Tetapi pada Abad ke-19 malah menjadi sebaliknya.
B.
Al-Tahtawi
Al-Tahtawi lahir di Tahta tahun 1801-1873 M, ia
mempunyai guru yang bernama Syaikh Hasan yang mempunyai hubungan-hubungan
dengan ahli-ahli ilmu yang datang dengan Napoleon di Mesir. Ia diangkat menjadi
imam tentara tahun 1824 M, dua tahun kemudian ia diangkat menjadi Imam
Mahasiswa yang dikirim Muhammad Ali ke Paris. Ketika ia di Paris ia banyak
membaca buku baik buku sejarah, teknik, ilmu Bumi, politik dan lain-lainnya.
Ketika ia di Kairo diangkat menjadi guru bahasa
Prancis disekolah kedokteran. pada tahun 1836 M ia mendirikan sekolah bahasa
asing (penerjemah) yaitu pelajaran bahasa-bahasa, diantaranya: Arab, Turki,
Persia, ilmu Teknik, Sejarah dan ilmu Bumi. Setelah Muhammad Ali meninggal
cucunya yang bernama Abbas yang menggantikannya. Karena Abbas tidak suka dengan
al-Tahtawi maka ia memindahkan Tahtawi keSudanuntuk mengepalai sekolah dasar
disana.
Selain itu juga ia mengarang sebuah kitab yang
berjudul Takhlisul-Ibriz fi Talkhisi
Baris yang berarti intisari dan kesimpulan tentang Paris, yang menjelaskan
tentang perjalanannya, sejarah, dan kemajuan orang Paris. Buku keduanya yang berjudul Manahijul-albab al-Misriyyah fi Manahijl-adab al-Asriyah yang berarti
jalan bagi orang Mesir untuk mengetahui Literatur modern, menjelaskan tentang
pentingnya kemajuan ekonomi demi kemajuan suatu Negara. Dan dalam buku ini
masyarakat dibagi kedalam beberapa kelompok diantaranya Raja, Ulama, ahli-ahli,
tentara dan produsen.Menurutnya tujuan pendidikan adalah untuk menanamkan
Patriotisme demi berdirinya peradaban.
C.
Jamaluddin Al-Afghani
Jamaluddin Al-Afghani lahir di Afghanistan pada
tahun 1839-1897 M, ia adalah tokoh pembaharu yangsering berpindah tempat tinggal. Pada tahun 1864 M
ia menjadi penasehat sher Ali Khan. Beberapa tahun kemudian diangkat oleh Muhammad A’zam Khan menjadi Perdana Mentri.
Ia terpangaruh oleh buku-bukunya al-Tahtawi. Yahun
1879 ia mendirikan Partai Al-Hizb
Al-Watani (Partai Nasional).Yang
bertujuan untuk memperjuangkan pendidikan Universal, kemerdekaan pers dan
pemasukan unsur-unsur Mesir kedalam posisi-posisi dalam bidang militer. Di Paris
ia mendirikan Al-Urwah al-Wusqa yang
bertujuan untuk memperkuat rasa persaudaraan Islam, membela Islam dan membawa
uumat Islam kepada kemajuan.
Sebagai pemimpin ia mempunyai pemikiran-pemikiran
yang demokratis tentang pemerintahan.Ia uga memusatkan perhatiannya dalam
pemikiran politik. Pemikiran pembaharuannya berdasarkan atas keyakinan bahwa
Islam adalah yang sesuai untuk semua bangsa, semua zaman dan keadaan.
Pada masa itu terjadi kemundurn yang bersifat
politis yaitu perpecahan antara umat Islam, pemerintahan yang absolut,
mempercayakan kepemimpinan kepada umat yang tidak dapat dipercayai, mengabaikan
masalah militer, menyerahkan
administrasi kepada orang yang tidak kompeten dan intervensi asing.
Ide-ide al-Afghani banyak sekali mempengaruhi pemikiran
Muhammad Abduh tentang pembaharuan.
D.
Muhammad Abduh
Muhammad Abduhlahir di Hilir Mesir (1849 M). Ketika
ia didik, ia mulai belajar membaca dan
menulis agar dapat menghafal Alquran. Dan ketika ituia berhasil menghafal
Alquran selama dua tahun. Pada tahun
1877 ia berhasil menyelesaikan studinya di Al-ahzar dengan mendapat gelar Alim. Sewaktu Al-Afghani diusir dari
daerah mesir tahun 1879 karena dituduh mengadakan gerakan menentang Khadewi
Taufik, Muhammad Abduh juga dipandang ikut campur dalam hal ini ia dibuang
keluar kota Kairo, tetapi datahun 1880 ia kembali ke Kairo dan diangkat menjadi
redaktur surat kabar resmi pemerintah Mesir.
Dalam Revolusi Urabi Pasya Abduh ikut serta
memainkan peran penting yang kemudian ia ditangkap dan dipenjara dan dibuang
keluar negeri. Tahun 1884 ia
bersama-sama dengan Al-Afghani membuat Urwah
Al-Wusqa.
Kemunduran
Muhammad Abduh adalah paham jumhud yang terdapat dikalangan ulama
Islam karena tidak menghendaki perubahan dan tidak mau menerima perubahan dan
umat Islam berpegang teguh kepada tradisi.
Penyesuaian menurutnya adalah dapat dijalankan.Paham Ibn Taimiyyah yang
mengatakan bahwa ajaran-ajaran Islam terbagi menjadi dua yaitu ibadah dan
muamalah (hidup kemasyarakatan kemanusiaan) diambil dan ditonjolkan Muhammad
Abduh.Sebaliknya ajaran-ajaran mengenai kehidupan kemasyarakatan umat hanya
merupakan dasar-dasar dan prinsip-prinsip umum yang tidak terperinci.
Muhammad Abduh sangat percaya sekali kepada kekuatan
akal sehingga membawanya kepada faham free
will dan free act (qadariyah). Sebagai konsekuensi dari pendapatnya bahwa
manusia Islam harus mempelajari dan mementingkan ilmu pengetahuan, umat Islam
harus pula mementingkan sekolah-sekolah.
Dalam bidang ketatanegaraan ia berpendapat bahwa
kekuasaan negra harus dibatasi. Di zamannya Mesir mempunyai konstitusi dan usahanya dituju
untuk membangkitkan kesadaran akan hak-hak mereka. Menurutnya pemerintah harus
bersikap adil terhadap rakyat, dan terhadap pemerintah serupa ini, rakyat harus
patuh dan setia.
E.
Rasyid Rida
Rasyid Rida lahir (1865 M) di Al-Qalamun, Lebanon.Ia
berasal dari keturunan Husain, cucu Rosullullah Saw. Oleh karena itu ia
mendapat gelar sayyid. Ketika kecil
ia masuk ke madrasah tradisional di Al-Qalamun untuk belajar menulis, berhitung
dan membaca Alquran. Ia meneruskan pelajaran di Madrasah al-Islamiah. Kemudian ia meneruskan pelajaran disekolah
agama ditipoli. Ia berguru kepada Syaikh Husain al-Jisr yang membimbingnya, ia
juga banyak terpengaruh oleh pemikiran Abduh
dan Al-Afghani melalui majalah Al-Urwah
al-Wusqa dan gurunya.
Ia mulai mencoba menjalankan ide-ide pembaharuan
ketika masih berada di Syiria, tetapiusaha-usahanya mendapat tantangan dari
Usmani. Menurutnya juga perlu sekali dilaksanakan pembaharuan dalam bidang
pendidikan, maka perlu sekali untuk memasukan ilmu-ilmu sosial, alam, pasti,
bahasa, agama dan aturan rumah tangga. Pada tahun 1912 M ia mendirikan sekolah Madrasah al-Da’wah wa al-Irsyad.
Pemikiran-pemikiran yang diajukan Rasyid tidak jauh
berbeda dengan Muhammad Abduh dan Al-Afghani.Ia berpendapat bahwa umat Islam
mundur karena tidak lagi menganut ajaran Islam yang sebenarnya. Ia juga sangat menghargai akal manusia, sungguhpun
penghargaanya terhadap akal tidak setinggi penghargaan yang setinggi oleh
gurunya karena akal bisa dipakai untuk memahami kehidupan kemasyarakatan tetapi
bukan terhadap ibadah dan ijtihad, hanya untuk persoalan kemasyarakatan.
F.
Murid dan pengikut Muhammad Abduh (orang yang belajar formal/ nonformal kepada
Abduh)
Diantara murid-muridnya terdapat ulama-ulama
Al-Azhar, Pengarang Yang mementingkan soal agama, pemimpin-pemimpin politik,
dan sastrawan arab. Selain itu Muhammad Husein, Haykal, Mustafa Abd al-Raziq,
Taha Husein, dan Ali Abd Raziq adalah pengikutnya juga.
1.
Syaikh Muhammad Al-Maraghi adalah murid Abduh terbesar. Ia diangkat menjadi
kepal hakim agama di Sudan dan kemudian menjadi Syaikh Al-Azhar (1928-2930 M).
Ia mengadakan pembaharuan di Al-Azhar.
2.
Muhammad Farid Wajdi banyak mengarang buku untuk membela Islam terhadap
serangan-serangan dari luar. Salah satu bukunyaAl-Madaniyah waal-Islam (peradaban
modern dalam Islam) yang didalamnya menjelaskan bahwa orang barat menilai Islam
dari praktek-praktek umat Islam dibawah kekuasaan mereka. Menurut Al-Hourani bahwa murid telah jauh
dari guru. Guru mengatakan “peradaban yang sejati harus sesuai dengan
ajaran-ajaran Islam”, tetapi murid keadaanya terblik ”Islam sejati sesuai
dengan peradaban”.
3.
Syaikh Tantawi Jauhari, ia menonjolkan ajaran Abduh tentang sunnatullah. Ia
banyak menulis tentang ilmu bintang, alam dan mengarang kitab-kitab lainnya.
4.
Qasim Amin adalah ahli hokum yang belajar di Prancis. Idenya mengenai
Emansipasi wanita yang harus mempunyai kedudukan sama dengan pria, ia
menjelaskannya dalam kitab Tahrir
Al-Mar’ah.
5.
Sa’ad Zaglul pernah bekerja sebagai hakim dan pengacara. Ia sangat tertarik
dalam masalah-masalah politik dan ia bergabung dalam kalangan politik. Kemudian
ia diangkat menjadi menteri pendidikan, lalu diangkat lagi menjadi menteri kehakiman. Tujuan politik ia adalah membasmi
kekuasaan otokrasi Khadewi (Sultan) Mesir dan melepaskan Mesir dari kekuasaan
Inggris. Dalam sejarah modern ia dipandang sebagai tokoh nasionalime Mesir yang
memperjuangkan Mesir maka dari itu menurutnya pembaharuan pendidikan dan hukum
di Mesir perlu diadakan.
6.
Ahmad Lutfi al-Sayyid yang banyak membaca buku filosof-filosof barat yang
didalam intinya memberikan ide-ide kebebasan berpikir dan kemerdekaan hidup
masyarakat dari ikatan-ikatan politik yang berlebihan. Menurutnya untuk
memperoleh kemerdekaan adalah jalannya bukan menentang Inggris, tetapi mengajak bekerjasama dengan
Inggris karena mesir masih lemah untuk melawan kekuasaan besar itu dan
kemerdekaan terhadap Mesir akan berangsur-angsur.
7.
Ali Abd al-Raziq banyak sekali membaca buku-buku dan mempelajari ide-ide barat.
persoalan yang hangat dimasanya adalah tentang persoalan khalifah yang
dihapuskan Mustafa Kemal. Ia mempunya pendapat tentang kenegaraan yang tertulis
dalam kitab Al-Islam wa Usul Al-hukm (Islam
dan ketatanegaraan) yang menjelaskan bahwa sistem ketatanegaraan tidak
disinggung dalam Alquran dan hadis, maka didalam Islam tidak terdapat corak
ketatanegaraan.
8.
Taha Husain, ia belajar pemikiran-pemikiran Muhammad Abduh ketika kuliah di
Universitas Kairo. Kemudian ia mengarang kitab-kitab terutama dalam bidang
sastra Arab. Taha ingin supaya Mesir maju seperti eropa. Dan menurut ini mudah bagi Mesir Karen Mesir bukanlah
Negara timur tetapi Negara barat. dan ia juga berpendapat supaya Islam diajarkan
disekolah sebagai agama nasional.
Bagian
Kedua (Turki)
A.
Sultan Mahmud II
Sultan Mahmud II (1785-1839 M) ia menguasai
ilmu-ilmu diantaranya sejarah, agama, sastra arab dan Persia. Ia diangkat
pada menjadi sultan tahun 1807 M, pada
tahun 1826 ia membentuk korps tentara baru yang diasuholeh pelatih-pelatih yang
dikirim oleh Muhammad Ali diMesir. Beberapa hari sebelumkorps ia baru
mengadakan parade.
Ia melanggar sistem aristokrasi dan ia menggunakan
sistem demokrasi. Ia berpendapat bahwa Sultan bertugas untuk memimpin
pemerintah negara, menyiarkan dan membela Islam. Dan menurutnya Sultan hanya
bertanggung jawab kepada Tuhan semata.
Untuk menjalankan pemerintahannya ia dibantu oleh
dua orang pegawai tinggi yaitu Sadrazam yang mengurus soal tata Negara
kepemerintahan dan Syaikh al-Islam yang mengurus soal keagamaan. Tahun 1838 M
ketentuan tentang kewajiban Hakim, pegawai Negara, dan prosedur yang harus
dijalani oleh keduanya.
Sultan Mahmud membedakan antara urusan agama dan
dunia.Menurutnya urusan agama adalah syariat dan dunia adalah hukum. Selain itu
ia juga mendirikan pembaharuan dalam pendidikan diantarnya merubah kurikulum
madrasah, mendirikan sekolah militer, kedokteran, teknik, dan pembedahan.
B.
Tanzimat (usaha-usaha untuk mengatur, memperbaiki, dan menyusun ).
Pada zaman itu tanzimat digunakan untuk membuat
undang-undang baru dan peraturan.Pemuka utama tanzimat adalah Muhammad Rasyid
Pasya yang lahir tahun 1800 M di
Prancis, ia mendapat ide-ide baru, lalu ia diangkat menjadi Duta Besar Usmani
dan tahun 1839 ia diangkat menjadi mentri luar negeri. Menurutnya Eropa maju
karena kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, toleransi beragama dan lepasnya
ikatan diri dari agama.
Pemikir yang kedua yaitu mehmed sadik rifat
(1807-1856). Pokok pemikiranya diantaranya:
peradaban dan kemajuan modern barat dapat diwujudkan karena adanya
suasana damai dan hubungan baik antar negara-negara Eropa. Kemakmuran suatu
negara bergantung pada kemakmuran rakyat, dan kemakmuran rakyat dapat diperoleh
melalui menghilangkan pemerintahan absolut.
Pemikiran Sadik Rifat sama dengan pemikiran Mustafa
rasyid yaitu mengadakan undang-undang dan peraturan yaitu membuat piagam
Gulhane tahun 1839 M. piagam itu menjelaskan tentang masa kerajaan Usmani,
syariat dan undang-undang harus dipatuhi. Maka akan terwujud kemakmuran.
Dasar-dasar piagamnya sebagai berikut:
1.
Terjaminnya ketentraman hidup, harta dan kehormatan warga Negara.
2.
Peraturan mengenai pemungutan pajak.
3.
Peraturan mengenai kewajiban dan lamanya dinas militer.
Selain itu pembaharuan dibidang lain yaitu hukum dan
pembaharuan yang terkandung dalam piagam Humayun diantaranya: pengadaan
anggaran belanja tahunan Negara, pembukaan bank-bank asing, pemasukan kapital
Eropa kedalam kerajaan Usmani, pengadaan undang-undang dagang, penghapusan
hukum bunuh terhadap orang yang keluar dari Islam dan pemasukan anggota-anggota
non-Islam kedalam dewan hukum.
Pembaharuan dimasa Tanzimat ini selain diterima oleh
masyarakat banyak juga dikritik oleh masyarakat karena menurutnya
pembaharuannya banyak yang bersifat sekuler.
B.
Usmani Muda (golongan intelegensi yang melawan pemerintahan yang absolut)
Usmani Muda didirikan tahun 1865 M, merupakan
perkumpulan rahasia yang bertujuan untuk merubah pemerintahan absolute (Usmani)
menjadi pemerintan yang konstitusional.Salah satu pemikirnya adalah Ziyas Pasya
(1825-1880 M)adalah seorang pegawai cukai di Istambul.Ia diangkat oleh sultan
Mahmud II menjadi pegawai pemerintah ketika ia masih muda. Ia berpendapat agar
Usmani maju maka pemerintahannya harus bersifat konstitusional. Ia juga tidak
setuju untuk meniru barat dalam segala hal.
Pemikir selanjutnya adalah Namik Kemal (1840-1888 M)
ia adalah keturunan orang atas. Pada usiamasih muda ia diangkat menjadi pegawai
kantor pemerintahan yyang kemudian dipindahkan menjadi pegawai di Istana
Sultan. Ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran Sinasi, dan ia juga tidak
mentah-mentah menerima ide-ide barat yang masuk tetapi ia menyesuaikan dengan
ajaran Islam. Menurutnya penyebab
kemunduran Usmani adalah terletak dalam keadaan ekonomi dan politik yang tidak
beres.Jalan pertama untuk mengatasi itu adalah merubah sistem pemerintahan yang
absolute menjadi konstitusional. Dalam politik ia berpendapat bahwa rakyat
sebagai warga mempunyai hak-hak politik yang harus dihormati dan dilindungi
suatu Negara, dan kedaulatan berada ditangan rakyat.
Usmanu Muda berkeyakinan nahwa adanya konstitusi
muda merupakan syarat mutlak bagi lancarnya jalan pembaharuan dibidang-bidang
lain.
C.
Turki Muda (golongan Inteleg angensi Liberal yang melakukan gerakan-gerakan
oposisi terhadap pemerintahan yang absolut Sultan Abdul Hamid)
Pemikir-pemikir turki muda diantaranya Ahmed Riza
adalah mantan anggota Parlemen Pertama bernama Injiliz Ali. Ketika diPrancis ia
banyak membaca buku-buku pemikir-pemikir Prancis, terutama falsafah Positivisme
August Comte dan ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran Positivisme. Ia
berpendapat agar Usmani tidak runtuh maka jalan yang ditempuh harus dengan
pendidikan dan ilmu pengetahuan positip bukan teologi dan metafisika.
Pemikir yang selanjutnya adalah pangeran Sabahudin
yang merupakan cucu dari sultan Mahmud
II, ia banyak dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran sosiologi, kemudian ia
meninjau Usmani dari segi sosiologi. Ia berpendapat mengenai kemunduran Usmani,
menurutnya bukan Islam dan rakyat yang menjadi sebab kemuduran Usmani tetapi
pemerintahan yang absolute yang menjadi sebab kemunduran Usmani. Dan ia juga
berpendapat bahwa musyawarah dalam Islam sama dengan konstitusional barat.
Pada tahun 1913 golongan pemerintahan militer
digantikan oleh golongan pemerintahan “Tiga Serangkai” yaitu Enver Pasya, Talat
Pasya dan Jemal Pasya.Pemerintahan “Tiga Serangkai” adalah pemerintahan militer
yang ketat dan tidak bisa menerima kritik.Dalam pembaharuan golongan ini
berperan dalam bidang administrasi, ekonomi dan pendidikan.
D.
Tiga Aliran Pembaharuan : Barat, Islam dan Nasionalis.
Golongan barat berpendapat bahwa peradaban barat
yang menjadi dasar pembaharuan.Bagi golongan kedua (Islam) menurutnya Islamlah
yang menjadi dasar pembaharuan.Dan menurut golongan ketiga (Nasionalis Turki)
bukan Barat dan Islam yang menjadi dasar pembaharuan tetapi nasionalisme
Turki.Pada waktu itu agama menjadi kriteria utama dalam peradaban setelah itu
muncul ide-ide Islamisasi, lalu muncul Pan-Turkisme dan kemudian muncul ide
nasionalis Turki.Ide ini muncul oleh Zia Gokalp (1875-1924 M).
Perbedaan ketiga golongan ini menganai paham dan
polemik yang dibawa kedalam kerajaan Usmani.Mengenai kemundurun menurut barat
penyebabnya karena orang Turki sendiri. Mereka buta, jahil, bodoh, kepercayaan
yang supertisi, percaya pada ulama yang bodoh,
dan tidak mau berpikir. Pendapat diatas ditentang oleh Islam.Menurutnya
sebab kelemahan Islam bukanlah karena syariat dan agama bukanlah penghalang
kemajuan, tetapi karena mereka tidak menjalankan syariat.Dan golongan
nasionalis Turki juga mengatakan bahwa barat bersifat modernis dan barat
bersifat tradisional, menurutnya kemunduran diakibatkan karena orang Islam
enggan menerima pembaharuan dan juga tidak mau mengikuti barat dalam segala
hal.Dan perbedaan pendapat ketiga golongan ini juga mengenai kedudukan wanita
dan bunga bank.
E.
Mustafa Kemal
Mustafa Kemal lahir di Salonika (1881-1938 M) ia
adalah seorang pemimpin Turki baru yang menyelamatkan Usmani dari kehancuran
total dan penjajahan Turki oleh Eropa. Atas jasanya ia diberi gelas Ataturk (bapak Turki). Ia belajar
politik dari Temany Ali Fethi, ia gemar membaca buku karangan filosof-filosof
Prancis Rousseau, Voltaire, August Comte, Montesquieu. Pendapatnya mengenai
ketidaksetujuan ia terhadap pemerintahan yang menurutnya bertentangan dengan kepentingan
nasionalisme Turki. Maka ia dan teman-temanya mengeluarkan maklumat yang
pernyataanya sebagai berikut:
1) Kemerdekaan
tanah air sedang dalam keadaan bahaya.
2) Pemerintahan
tanah air terletak dibawah kekuasaan sekutu dan oleh karena itu tidak dapat
menjalankan tugas.
3) Rakyat
Turki harus berusaha sendiri untuk membebaskan tanah air dari kekuasaan bangsa
asing.
4) Gerakan-gerakan
pembela tanah air yang telah ada harus dikoordinir oleh suatu panitia pusat
nasional.
5) Untuk
itu perlu diadakan kongres.
Dalam kongres itu atas
usaha Mustafa kemal dan temannya dapat dibentuk majelis nasional agung
tahun1920 M di Angkara. Antara lain keputusannya sebagai berikut:
1) Kekuassan
tertinggi terletak ditangan rakyat Turki.
2) Majelis
Nasional Agung merupakan Perwakilan rakyat tertinggi.
3) Majelis
Nasional Agung bertugas sebagai badan legislatef dan eksekutif
4) Majelis
Negara yang anggotanya dipilih oleh Majelis Nasional Agung akan menjalankan
tugas kepemerintahan.
5) Ketua
Majelis Nasional Agung merangkap jabatan
ketua Majelis Negara.
Mustafa kemal
dipengaruhi oleh golongan ide-ide nasionalis Turki dan Barat dan dasar
pemikiranya adalah westernisme, sekulerisme dan nasionalisme.Sekularisme Mustafa
Kemal adalah menghilangkan kekuasaan agama dari bidang politik dan pemerintah.
Bagian ke Tiga (India-Pakistan)
A.
Gerakan Mujahidin
1.
Syah Abdul Aziz adalah ulama terkemuka dizamannya. Ketika orang umum
berpendapat bahwa belajar bahasa eropa haram, tetapi malah ia mengeluarkan
fatwa menurutnya boleh untuk kemajuan Islam-India.
2.
Sayyid Ahmad Syahid adalah murid Syah Abdul Aziz yang berpengaruh dalam gerakan
melaksanakan ajaran-ajaran Syah Walliyullah. Ia lahir di Rae Bareli (1786-1831
M). Menurut pendapatnya umat Islam-India mundur karena agama yang mereka anut
tidak lagi murni. Tetapi tercampur dengan paham dan praktek Persia dan India.
Maka umat Islam harus kembali kepada tauhid yang murni dengan melakukan
pembersihan tauhid yang dianut umat Islam-India seperti tarekat sufi (kepatuhan
yang berlebihan kepada guru) dan ziarah kubur wali untuk meminta syafaat. Ia
menentang taklid dan membuka ijtihad, ia berpendirian daerah Islam yang
dikuasai oleh non-Islam harus diambil kembali kepada kekuasaan Islam. Pada
masanya terjadi peperangan antara kaum Mujahidin dengan Inggris.
3.
Darul Ulum Deoband, Setelah Sayyid Ahmad Wafat para pengikutnya meninggalkan
medan jihad dan mereka memilih untuk memasuki bidang pendidikan. Inti-intinya
pemurnian tauhid. Dalam politik Deoband mengambil sikap anti-Inggris dan
menentang pendidikan sekuler barat yang dibawa Inggris sebagai reaksi terhadap
misi Kristen yang datang ke India bersama Inggris.
B.
Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan lahir di Delhi (1817 M), menurut
keterangan ia adalah keturunan Husein. Neneknya sayyid Hadi adalah Pembesar
istana dizaman Alamghir II (1754-1759 M). Ketika masih muda ia banyak belajar
bahasa Arab, Persia dan pengetahuan lainnya. Banyak sekali
pendapat-pendapatnya, terutama menurutnya bahwa peningkatan kedudukan umat
Islam-India dapat diwujudkn dengan bekerja sama dengan Inggris. Karena Inggris
merupakan penguasa pada saat itu. Ia juga berusaha meyakinkan Inggris bahwa
dalam ”pemberontakan 1857” umat Islam tidak memainkan peran utama.
Ia berpendapat bahwa umuat Islam-India mundur karena
mereka tidak mengikuti perkembangan zaman. Ia percaya pada kekuatan akal dan
menganut paham Qadariyyah (free will free
act). Maka dari itu ia percaya bahwa Tuhan telah menentukan tabiat atau
naturanya. Pokok-pokok pemikirannya banyak kesamaan dengan Muhammad Abduh.
Pada tahun 1861 ia mendirikan sekolah Inggris di
Muradabad. Tahun 1876 ia mendirikan Sekolah Mohammedan Anglo Oriental College
(MAOC) di Aligarh dan tahun 1886 membentuk Mohammedan Educational Conference,tahun
1869/70 ia berkunjung ke Inggris untuk mempelajari sistem pendidikan baratdan
selain itu juga ia berpendapat mengenai perkawinan, hukum potong tangan,
perbudakan, dan lain-lain.
C.
Gerakan Aligarh (penyebarluasan paham sayyid Ahmad Khan oleh murid-muridnya)
Gerkan ini berpusat di MAOC. Ketika Ahmad Khan
menghadapi masa tua MAOC dipimpin oleh Nawab Muhsin Al-Mulk (1837-1903 M)
awalnya ia bekerja sebagai pegawai serikat India Timur, kemudian menjadi
pembesar Hyderabad. Ia menyebarkan ide-ide Ahmad Khan melalui Mohammedan
Educational Conference. Ia pula yang mengubah sikap keras mereka terhadap
Gerakan Aligarh.
Pemimpin yang kedua adalah Vigar Al-Mulk (1841-1917
M), ia menggantikan Nawab
Muhsin tahun 1907 M, dalam politik ia sependapat dengan Ahmad Khan dan menurutnya jika India ditinggalkan oleh Inggris, Islam akan tertindas oleh mayoritas Hindu, nyawa, harta, kehormatan dan agama umat Islam dalam keadaan bahaya. Ia juga berpendapat mengenai wanita yaitu wanita belum perlu mendapatkan pendidikan sebagaimana kaum lelaki.
Muhsin tahun 1907 M, dalam politik ia sependapat dengan Ahmad Khan dan menurutnya jika India ditinggalkan oleh Inggris, Islam akan tertindas oleh mayoritas Hindu, nyawa, harta, kehormatan dan agama umat Islam dalam keadaan bahaya. Ia juga berpendapat mengenai wanita yaitu wanita belum perlu mendapatkan pendidikan sebagaimana kaum lelaki.
D.
Sayyid Ali Amir
Sayyid Ali Amir berasal dari keluarga Syi’ah dizaman
Nadir Syah (1736-1747 M).ia lahir (1849-1928). Pada tahun 1877 ia membentuk
Natinal Mohammedan Asocition yang bertujuan untuk membela kepentingan umat
Islam dan untuk melatih mereka dalam berpolitik. Tahun 1883 ia diangkat menjadi
anggota Majelis Wakil Raja Inggris di India. Tahun 1904 ia menetap di Inggris,
ia menjalankan gerakan Khilafah Istambul
di India yang hendak dihapuskan oleh Kemal Atatuk.
Sayyid Ali berpendapat bahwa bukanlah agama yang
membawa kepada kemunduran, tetapi agamalah yang membawa kemajuan.Pemikirannya
mengenai keyakinan akhirat, perbudakan, jiwa dan lain-lainya.Ia juga menganut
paham qadariyyah. Ia berpendapat kalahnya rasionalisme dalam Islamlah yang membawa
kepada kemunduran umat Islam sekarang.
Pada tahun 1891 M ia mengarang buku yang berjudul The Spirit of Islam. Yang menjelaskan
tentang tauhid, ibadah, hari akhir, kedudukan wanita, perbudakan, sistem
politik, kemajuan ilmu pengetahuan, pemikran rasional dan filosof yang terdapat
dalam sejarah Islam.
E.
Iqbal, Jinnah dan Pakistan
1.
Muhammad Iqbal lahir di Sialkot (1876-1938 M) ia adalah seorang penyair dan
filosof. Ia meneruskan studi ke Lahore dan mendapat gelar kesarjanaan disana.
Tahun 1905 ia masuk Universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. Ia mulai
memasuki politik tahun 1933. Pemikiranya berpengaruh pada gerakan pembaharuan
Islam terutama mengenai kemajuan dan kemunduran Islam. Ia berpendapat bahwa kemunduran umat Islam
selama 500 tahun terakhir disebabkan oleh kebekuan dalam pemikiran hukum dalam
Islam telah sampai kepada keadaan statis
dan pengruh zuhud dalam ajaran tasawuf. Pegaruh Iqbal dalam pembaharuan Islam
adalah menimbulkan paham dinamisme dikalangan umat Islam dan menunjukan jalan
yang harus ditempuh untuk masa depan agar sebagai umat minoritas di anak benua
itu mereka dapat hidup bebas dari tekanan-tekanan dari luar.
2.
Muhammad Ali Jinnah lahir di Karachi (1876 M ). Ketika remaja ia pergi kelondon
untuk melanjutkan studinya dan disanalah ia memperoleh gelar kesarjanaanya
ditahun1896 M. Pada tahun 1913 ia dipilih menjadi Presiden Liga Muslim. Liga
Muslim bertujuan untuk perjuangan yang jelas ini bertambah banyak mendapat
sokongan dari umat Islam dan dengan demikian kedudukanya akan semakin kuat. Ia
berpendapat bahwa keyakinan umat Islam-India tidak bisa lagi dijamin melalui
perundingan dan pencantuman hasil perundingan dalam Undang-undang dasar yang
akan disusun. Pembaharuan Jinnah adalah dalam menggerakan umat Islam-India, yang
seratus tahun lalu masih mengalami kemunduran, untuk menciptakan Negara dan
masyarakat Islam modern di anak benua India.
F.
Abul Kalam Azad dan Nasionalisme India
Abul Kalam Azad (1888-1958),ia mendapat pendidikan
di Mekkah dan Al-Azhar Kairo. Disana ia hanya memperoleh pengetahuan bahasa
Arab dan agama. Selain itu juga ia belajar bahasa Inggris dan ilmu pengetahuan
Barat modern. ketika muda ia memasuki lapangan politik dan menggabungkn diri
dengan partai kongres.
Pada tahun 1923 ia menjadi Presiden Partai Kongres.
Pemikiran pembaharunnya kurang menonjol, Pemikiran agamanya tidak seliberal
Ahmad Khan, tetapi Moderat.Menurutnya kemunduran Islam disebabkan oleh
dogmatisme, sikap taklid dan disebabkan oleh keadaan umat Islam tidak lagi
seluruhnya menjalankan ajaran-ajaran Islam.
Banyak sekali yang tidak setuju dengan nasionalisme
Abul Kalam dan pemikirannya tidak membawakan hasil.
Penutup
Demikianlah resume
singkat yang dapat kami paparkan, sekiranya dengan ini bisa menambah wawasan
dari rangkuman yang ada dalam tiap pemaparan yang tertera dalam buku untuk
dapat lebih mudah dalam memahami, sederhana dan diingat dengan baik. Atas
segala kekurangan dari resume singkat ini diucapkan mohon maaf
sebesar-besarnya, semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka
Nasution, Harun. Pembaharuan dalam Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 2011. Cet ke-14.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar