Selasa, 21 April 2015

Syukuri, Perbaiki dan positif Think Saja

   anda tidak suka sinetron, membenci sikap-sikap trend dan menganggapnya tidak mendidik, pembodohan seperti acara-acara dugem di televisi atau lagu-lagau galau yang tidak memiliki arti jelas dan hanya membuat degradasi moral, kemudian pergaulan bebas wanita dan perempuan jaman sekarang, meraka para wanita berjilbab berbusana ketat dan para laki-laki muslim yang mengaku islam ternyata hanya merokok dan atau berpcarana saja kerjaannya yang bagi anda hanya sekumpulan sampah masyarakat dan membuat malu nama islam saja? Jika anda adalah salah satu yang menganggap itu maka selamat anda adalah bagian dari yang normal yang dibutuhkan dalam islam ataupun bangsa ini.

  Anda biasanya sangat mengutuk keras hal-hal dan orang-orang seperti itu, sangat membencinya, mengumpat dan berusaha sejauh mungkin untuk menjauhinya. Itu memang benar, tapi sebenarnya tidak. Mari kita jernihkan pikiran dan amati lebih lanjut seharusnya sikap apa yang harusnya kita lakukan untuk menghaddapi hal yang demikian itu.
Sebagaimana seharusnya orang islam, hal yang harus kita haindari adalah memakan daging saudara kita sendiri, berhenti menggunjing, jangan menjadi haters (pembenci), tak perlualah menghinakan mereka, sudah cukuplah bagi mereka yang mereka lakukan dan begitu[ula ada kita, sudah cukuplah bagi kita apa yang kita lakukan.

  Husnudzhan (berprasangka baik) pada Allah dan pada semua itu, semua tidak dimulai dari sesuatu yang baik,  tidak semua tokoh islam yang begitu mulia dalam masa Rasulullah dan seterusnya hingga kini selalu berasal dari orang-orang yang murni baik dan benar. Banyak pula dari mereka adalah orang yang memiliki amsa-masa kelam, jahat, kejam ataupun hina. Namuan jika Allah sudah berkata “Iya” maka tidak ada satupun di jagat raya ini yang mampu menolaknya.
Semuanya dapat terjadi, yang buruk bisa menjadi baik, begitupun sebaliknya, saat kita berprasangka baik  kita bisa mendapat kebaikan dengan menjaga hati tetap tenang, menghindari energi negatif dan menjauhi kebencian, sehingga menjaga perdamaian pada diri sendiri, namun jika kita mulai menjadi haters atau pembenci yang adana akan selalu temui adalah rasa marah, emosi negatif dan hilangnya ketenangan sehingga tak ada perasaan damai pada diri kita sendiri.

  Percayalah, menjaga kedamaian di hati adalaha salah satu sumber bagaimana merasakan kebahagiaan hidup dan tetap semangat dalam menjalankan ibadah-ibadah kita pada Allah, dan tentunya yang baik akan bersama yang baik, maka jika kita memang baik dan menginginkan kebaikan, maka selalu perbaikilah diri kita ini.
Ingat barang siapa yang bersyukur atas nikmatnya maka nikmatnya akan di tambah.
Dan barang siapa mempercayai hari kiamat, maka berkatalah yang baik, atau lebih baik diam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar